Sabtu, 24 Desember 2016

MENYELAMATKAN TANGAN DARI API NERAKA

Diriwayatkan pada saat itu Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam baru tiba dari Tabuk, peperangan dengan bangsa Romawi, bangsa yang kerap menebar ancaman pada kaum muslim. Banyak sahabat yang ikut beserta Nabi dalam peperangan ini. Tidak ada yang tertinggal kecuali orang-orang yang berhalangan atau ada udzur.

Saat mendekati kota Madinah, di salah satu sudut jalan, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan seorang tukang batu. Ketika itu Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam melihat tangan buruh tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam itupun bertanya, “Kenapa tanganmu kasar sekali?"
Si tukang batu menjawab, "Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar."

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia paling mulia, tetapi orang yang paling mulia tersebut begitu melihat tangan si tukang batu yang kasar karena mencari nafkah yang halal, Rasulpun menggenggam tangan itu, dan menciumnya seraya bersabda,”Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya”.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencium tangan para pemimpin Quraisy, tangan para pemimpin khabilah, raja atau siapapun. Sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah Az Zahra dan tukang batu itulah yang pernah dicium tangannya oleh Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Padahal tangan tukang batu itu telapaknya melepuh, kasar dan kapalan.

***
Suatu ketika seorang laki-laki melintas di hadapan Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Orang itu di kenal sebagai pekerja yang giat dan tangkas. Para sahabat kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti yang dilakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah (fii sabilillah), maka alangkah baiknya.”

Mendengar itu Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu fii sabilillah.” (HR Thabrani).

”Maka apabila telah dilaksanakan shalat, bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al-Jumu’ah: 10)

”Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi ini”. (QS. Nuh: 19-20)

”Siapa saja pada malam hari bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal, malam itu ia diampuni”. (HR. Ibnu Asakir dari Anas)

”Siapa saja pada sore hari bersusah payah dalam bekerja, maka sore itu ia diampuni”. (HR. Thabrani dan lbnu Abbas)

”Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu makanan, selain makanan dari hasil usahanya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud, selalu makan dan hasil usahanya”. (HR. Bukhari)

”Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”. Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Bukhari)

”Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)

“Tidaklah kamu menafkahkan harta yang semata-mata demi mengharap ridha Allah, melainkan kamu akan diberi pahala hingga setiap suap makanan yang masuk ke mulut istrimu.” (Muttafaqun ‘alaih).

Dari beberapa ayat Al Qur’an dan hadits Nabi di atas, dan masih banyak lagi yang lainnya, pelajaran penting yang bisa diambil adalah bekerja dan berusaha dengan niat tulus memberi nafkah keluarga, apapun jenis pekerjaan itu, asalkan halal, maka Insya'allaah akan membebaskan anggota tubuh yang digunakan untuk bekerja dari api neraka. Bisa dibayangkan jika ada anggota tubuh yang tidak tersentuh api neraka, maka anggota tubuh yang lain Insya’allaah akan terbebas pula dari neraka jahannam. Tubuh itu satu, tidak terpisah-pisah. Jika suatu bagiannya berada di neraka, semua bagian lainnya juga berada disana. Sebaliknya jika ada bagian tubuh di surga, tentu yang lainnya juga bermukim di jannah. Kenapa demikian? Karena jarak neraka dan surga itu teramat sangat jauhnya.

Al-Barbahaariy rahimahullah berkata ketika menjelaskan diantara pokok-pokok aqidah Ahlus-Sunnah, “Dan beriman kepada neraka dan surga bahwa keduanya adalah makhluk. Surga berada di atas langit yang ketujuh yang atapnya adalah ‘Arsy. Neraka berada di bawah bumi yang ketujuh yang paling bawah, keduanya adalah makhluk” [Syarhus-Sunnah, hal. 48 no. 21].

Begitu banyak jalan menuju surga dan menghindari panasnya api neraka. Allah Ta'ala sungguh Ar-Rahman Ar-Rahim. Satu hal yang terpenting adalah niat yang lurus karena Allah Ta’ala semata, menempuh jalan yang diridhoi-Nya, berdoa dan bertawakkal, Insya’allaah jalan surga akan terbentang buat kita.



Selasa, 20 Desember 2016

MERENDA ASA MENGGENGGAM HARAP


Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) harapan bermakna keinginan supaya sesuatu terjadi atau keinginan supaya sesuatu menjadi kenyataan. Sedangkan menurut Wikipedia, harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.

Perbuatan, kerja, usaha dan doa seseorang pada awalnya digerakkan oleh adanya harapan. Hal itu dimaksudkan agar harapannya menjadi kenyataan.

Harapan bisa tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Bisa bermula dari diri sendiri, lingkungan, keluarga, atau dari orang lain. Jika asa berasal dari manusia atau makhluq yang lain, maka harapan itu belum tentu bisa terwujud, karena keterbatasan mereka sebagai manusia/makhluq. 

Maka, harapan utama kita haruslah yang bertumpu pada janji Allah Ta’ala sebagai Sang Khaliq (Pencipta). Harapan seperti ini pasti akan terwujud, karena kekuasaan Allah Ta’ala tanpa batas. Dia Kuasa atas apapun, bahkan yang di luar batas kemampuan manusia untuk memprediksinya. Asa dari-Nya pasti akan menjelma dalam kenyataan yang terbaik bagi diri masing-masing insan tersebab Rahman dan Rahim-Nya. Terkadang akan kita dapatkan langsung seketika, atau masih tertunda, atau tersembunyi di balik hikmah, atau tersimpan sebagai hadiah di akhirat kelak, atau menjadi sebab terhindarnya musibah atau terwujud dalam bentuk lain. Innallaaha laa tukhliful mii'ad, Sesungguhnya Allah tidak akan pernah mengingkari janji.

Selama jantung masih berdetak, asa harus terus direnda, harapan mesti tetap digenggam erat. Sejatinya harapan akan memicu semangat untuk terus berikhtiar dengan merelakan segala pengorbanan dan mengikhlaskan semua kejadian. Harapan juga bisa menjadi energi untuk mewujudkan mimpi. Tanpa menggenggam harap, kita akan bertambah lemah dan jiwa menjadi gundah. Karena itu perlu meminta pada Sang Penguasa Langit dan Bumi, Allaahu Al-Malikus-Samaawaati wal-Ardh, agar iman kita dikuatkan dan asa kita menjadi nyata.

Sangat banyak janji Allah Ta’ala sebagai harapan indah saat kesedihan mendera, ketika musibah menimpa atau sewaktu terpuruk tanpa berdaya.

Dalam banyak Firman-Nya, terpampang berjuta asa, diantaranya:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعونَ
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaailaihi raaji`uun" Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS. Al Baqarah: 155-157)

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.(QS.  Az-Zumar: 10)

Beberapa hadits Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam juga nyata tertera, diantaranya:

Tidaklah seorang mukmin ditimpa rasa sakit yang terus-menerus, kepayahan, penyakit, kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HSR. Muslim No.2573)

Sesungguhnya seseorang benar-benar memiliki kedudukan di sisi Allah, namun tidak ada satu amal yang bisa mengantarkannya ke sana. Maka Allah senantiasa mencobanya dengan sesuatu yang tidak disukainya, sehingga dia bisa sampai pada kedudukan itu. (HSR. Abu Ya'la No.6069)

'Atho' bin Abi Robah rohimahullah berkata: Ibnu 'Abbas ra berkata kepadaku: "Maukah kutunjukkan kepadamu salah seorang wanita penghuni surga?" Saya jawab: "Ya" Beliau berkata: "(Yaitu) wanita yang hitam itu. Ia pernah datang kepada Nabi dan berkata: "Aku terkena penyakit ayan, dan auratku selalu terbuka (jika penyakitnya kambuh), maka berdo'alah kepada Allah untukku." Nabi SAW bersabda kepadanya: "Jika engkau mau, engkau bisa bersabar dan bagimu adalah surga. Dan jika engkau mau, aku akan berdo'a kepada Allah agar memberikan kesembuhan kepadamu." "Aku bersabar," jawab wanita itu. Lalu ia berkata lagi: "Sesungguhnya aku takut auratku terbuka, maka berdo'alah kepada Allah bagiku agar auratku tidak terbuka." Maka beliau berdo'a untuk wanita itu." (HSR. Bukhori No.5652 dan Muslim No.2576.

Dan…

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ    وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَك
الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ  وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا   إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(QS. Al Insyirah: 1-6)

Allaahu a'lam



Senin, 19 Desember 2016

FASE PROGRAM I-KETOFAST


1) FASE INDUKSI (3 HARI - 2 MINGGU)

Fase Induksi adalah Fase yang bertujuan untuk memicu agar tubuh dapat beradaptasi untuk menggunakan Lemak sebagai energi. Fase ini dilakukan selama minimal 3 hari hingga 2 minggu (atau hingga gula darah puasa < 80 mg/dL). Dalam Fase Induksi, jumlah asupan karbohidrat perhari ditekan hingga dibawah 10g perhari sehingga mempercepat pengosongan "Glycogen" diLiver yang akan membuat metabolisme tubuh berubah ke Ketogenesis.

Fase Induksi mengkombinasikan puasa IF (Intermittent Fasting) selama 16 jam hingga 18 jam dengan menu makanan yang sangat rendah karbohidratnya. Menu makanan dalam Fase Induksi bersumber dari Hewani (bagian berLemak dan sedikit daging) dan Lemak Nabati (minyak kelapa, minyak zaitun, santan dsb). Selama Fase Induksi menu makanan tidak mengandung unsur "sayuran" ataupun "buah" (walau yang diizinkan seperti di daftar Sayur & Buah Ketogenic). Sumber utama menu makanan Fase Induksi hanya berasal dari sumber Hewani seperti Ikan (Seafood), Ayam (Unggas), Telur dan Daging (Ternak). Proses pemasakan menu makanan tersebut harus menggunakan atau menambahkan unsur Lemak seperti minyak kelapa, minyak zaitun, mentega, santan, gajih, krim susu (cooking cream / whip cream / heavy cream), keju (cheddar, cream cheese, mascarpone, ricotta) dan sebagainya.

Penggunaan Immunator Honey® dalam Fase Induksi dikonsumsi minimal 3x - 5x sehari sebanyak 1/4 hingga 1/2 sendok teh.

2) FASE KONSOLIDASI (1 MINGGU - 1 BULAN)

Fase Konsolidasi adalah fase dimana unsur Nabati seperti sayur (Daftar Sayuran Ketogenic) mulai dimasukkan dalam menu makanan. Unsur buah belum boleh dimasukkan pada Fase ini. Fase Konsolidasi ini otomatis menambahkan jumlah karbohidrat perhari, namun harus tetap dibawah 15g perhari. Sayuran yang dikonsumsi harus merupakan sayuran yang tinggi serat (daun / batang / bunga), contohnya seperti Bayam, Sawi, Bok Choy, Kangkung, Kol, Buncis, Kacang Panjang, Brokoli, Kembang Kol dan sebagainya.

Dalam Fase Konsolidasi, durasi puasa IF bisa ditambahkan menjadi 18 jam hingga 20 jam. Dalam Fase ini tubuh sudah mulai menggunakan Lemak sebagi bahan bakar utama metabolisme (gula puasa < 80 mg/dL) dan gejala hypoglycemic (gejala gula darah rendah) sudah tidak muncul lagi.

Fase Konsolidasi ini dilakukan selama minimal 1 minggu hingga 1 bulan dengan selalu mengontrol gula puasa 3 hari atau perminggu, untuk melihat efek terhadap penambahan karbohidrat dari sayuran ini (tidak boleh menaikkan gula puasa lebih dari 80 mg/dL).

Jika penambahan sayuran dalam fase konsolidasi ini menyebabkan naiknya gula puasa dari zona optimal gula puasa sebelumnya, maka harus kembali ke fase induksi untuk menurunkannya kembali.

Penggunaan Immunator Honey® dalam Fase Konsolidasi dikonsumsi minimal 3x - 5x sehari sebanyak 1/4 hingga 1/2 sendok teh.

3) FASE MAINTENANCE (SELAMA PROGRAM BERLANGSUNG ATAU MENJADI GAYA HIDUP SEHAT)

Fase Maintenance adalah Fase dimana unsur Nabati seperti buah (Daftar Buah Ketogenic) mulai dimasukkan dalam menu makanan. Dalam Fase ini sayur dan buah harus memperhatikan jenis dan takaran saji perhari sesuai dengan Daftar Sayuran dan Buah Ketogenic. Fase Maintenance ini merupakan Fase dimana tubuh sudah terbiasa dengan menggunakan Lemak sebagai bahan bakar utama metabolisme (gula puasa < 80 mg/dL), dan penambahan jumlah asupan karbohidrat perhari dari buah (Daftar Buah Ketogenic) bisa dilakukan dengan tetap menjaga total karbohidrat dibawah 20g perhari (berat buah dibawah 100g dan dimakan dengan sumber Lemak seperti whip cream / santan / cream cheese). Buah yang dapat dikonsumsi merupakan buah yang tinggi serat dan rendah karbohidrat seperti
alpukat, zaitun, strawberry, blueberry, mulberry, raspberry, cranberry, blackberry, belimbing dan sebagainya. Buah alpukat dan zaitun yang tinggi Lemak dapat dikonsumsi dalam jumlah besar dan bisa dimasukkan disemua Fase program i-KetoFast.

Dalam Fase Maintenance, durasi puasa IF bisa ditambahkan menjadi 20 jam hingga 23 jam. Dalam Fase ini tubuh sudah terbiasa dan telah beradaptasi untuk menggunakan Lemak sebagai sumber energi, dan hormon insulin tidak mudah terpicu oleh karbohidrat dalam jumlah rendah (dibawah 20 gram perhari). Dalam Fase ini tubuh sudah sangat optimal dalam penggunaan energi Lemak, dan level kesehatanpun akan meningkat drastis. Pengikisan Lemak cadanganpun akan sangat optimal bila dikombinasikan dengan olahraga. Tingkat energi dan kapasitas endurance akan lebih meningkat di fase ini, dan hormon-hormon di tubuh akan bekerja dengan sempurna, seperti hormon Leptin (hormon rasa kenyang) dan hormon Ghrelin (hormon rasa lapar).


Penggunaan Immunator Honey® dalam Fase Maintenance dianjurkan minimal 3x - 4x sehari sebanyak 1/2 sendok teh, kecuali untuk tujuan pengobatan yang dianjurkan untuk mengkonsumsi minimal 4x - 6x sehari untuk mempercepat proses "Self-Healing" pada tubuhnya.


Artikel berasal dari group Keto Fastosis dengan Nur Agus Prasetyo sebagai inisiator.



TIGA LANGKAH KETO FASTOSIS


STEP 1 : INTERMITTENT FASTING (IF)

Ini adalah puasa 16 jam hingga 23 jam (hanya minum air, kopi atau teh tanpa gula/hanya menggunakan gula subtitusi non kalori), yang bertujuan untuk memicu proses ketogenesis saat semua cadangan karbohidrat (Glycogen) di tubuh dan Liver telah habis (metabolisme Lemak), meningkatkan respon sistem immune, mempercepat detoxifikasi dan memberi kesempatan perbaikan (Rejuvenasi) terhadap seluruh sel-sel di tubuh (Reverse Aging).

Puasa ini dimulai dengan puasa 16 jam untuk 1 - 2 minggu pertama, lalu dilanjutkan puasa 18 jam untuk minggu berikutnya atau seterusnya. Pada level Advance, puasa bisa ditingkatkan hingga 20 jam setiap hari, atau 20 jam selama 6 hari dan 23 jam 1 hari dalam periode 1 minggu.

Contoh puasanya Intermittent Fasting (IF) ini dapat dimulai saat jam 8 malam (setelah makan malam) hingga jam 12 siang esoknya (saat jam makan siang), sehingga total puasa IF menjadi 16 jam. Pengaturan jam untuk memulai puasa IF bisa dirubah-rubah (flexible) sesuai dengan jadwal yang diinginkan, dengan mengacu terhadap total jam puasa IF yang tidak boleh dikurangi (minimal 16 jam).

Dalam puasa IF ini perlu dicatat bahwa tidak boleh ada sumber kalori (makanan/minuman) yang masuk dan bisa memicu respon insulin. Karena puasa IF ini bertujuan untuk menekan hormon insulin dan IGF-1. Lalu sebaliknya meningkatkan Hormon Glucagon dan HGH (Human Growth Hormones) yang menunjang proses metabolisme Lemak (ketogenesis) serta memicu perbaikan dan regenerasi (Rejuvenasi) secara menyeluruh di tubuh. Puasa IF juga akan memicu pelepasan dan pembersihan Lemak dari berbagai jaringan di tubuh, untuk digunakan sebagai bahan bakar dalam metabolisme Lemak.

Pengecualian seperti minuman kopi atau teh yang tidak menggunakan gula, atau menggunakan gula subtitusi tanpa kalori seperti Gula Stevia (stevi grow), Sucralose (diabetasol), Erythritol dan Inulin. Selama jam puasa IF disarankan untuk minum air putih minimal 2 liter sehari, dan sangat lebih baik jika bisa sampai 3 liter. Jenis Air Alkali (Contoh 2 sendok teh Baking Soda + 1 liter air, Kangen Water atau Millagros) sangat disarankan dalam program i-KetoFast™ untuk membantu meningkatkan PH darah, dan juga menekan inflamasi yang mungkin terjadi di tubuh.

Puasa IF akan memberikan energi lebih bagi tubuh manusia untuk melakukan berbagai perbaikan (Rejuvenation) di level sel (cellular), meningkatkan aktivitas sistem immune (immuno-editing, immune response), pembersihan sel-sel di tubuh (autophagy) dan memaksimalkan detoxifikasi racun-racun (impurities) yang berakumulasi di tubuh.

STEP 2 : KETOGENIC DIET

Ini adalah diet komposisi yang bertujuan untuk mengubah kondisi metabolisme Glukosa (gula/karbohidrat) menjadi metabolisme Lemak (ketogenesis). Dimana tubuh akan menggunakan Lemak sebagai bahan bakar utama untuk metabolisme, dan tidak lagi menggunakan Glukosa / karbohidrat (Glycolysis - Oxidative Phosphorylation).

Diet komposisi ini akan membuat sel-sel Lemak di tubuh diproses/dirubah menjadi sumber energi (lipolysis) dalam bentuk "Free Fatty Acid (FFA)" dan "Ketone Bodies (Ketone)". Karena metabolisme Lemak ini membutuhkan proses Respirasi (oksigen tinggi) untuk menghasilkan energi dari FFA dan Ketone yang beredar di tubuh, maka hanya sel normal/sehat (mithocondria sempurna) saja yang dapat menggunakan FFA dan Ketone sebagai sumber energi untuk metabolisme (Beta-Oxidation)

Dengan demikian sel-sel abnormal seperti sel kanker, sel terinfeksi (virus), sel rusak/menua, dan pathogen (bakteri, parasit, fungal/jamur) akan kehilangan sumber energi utama mereka yaitu Glukosa, dan akan tereliminasi / terseleksi dengan Ketogenic Diet ini (Cellular Level Natural Selection)

Untuk sel kanker (CA) dan sel terinfeksi (virus/pathogen), metabolisme Glukosa (Glycolysis) adalah merupakan kunci utama kemampuan mereka untuk berkembang (proliferasi, metastasis & angiogenesis). Tanpa sumber Glukosa yang cukup mereka akan mengalami kelaparan (stress) dan dalam beberapa jenis sel kanker dapat beralih ke sumber Glutamine (glutaminolysis) untuk memperoleh sumber energi pengganti sebagai bahan bakar metabolismenya (Glutaminolysis). Sehingga dalam aplikasi Ketogenic Diet ini bagi penderita Kanker atau Infeksi Virus / Patogen, juga harus membatasi jumlah asupan sumber protein nya (max. 0,8g - 1,2g per Kg massa otot kering / lean body mass). Sumber protein yang disarankan adalah sumber protein yang rendah Glutamine seperti ikan.

Sel kanker adalah sel yang memiliki cacat pada Mithocondria sel nya, sehingga sel tersebut tidak bisa menggunakan Lemak (ketone) untuk metabolismenya. Hal ini merupakan fundamental dasar dari segala jenis sel malignant (cancer), yang hanya bisa menggunakan Glukosa dan melakukan fermentasi untuk menghasilkan asam laktat, dalam kondisi oksigen rendah maupun tinggi (Wikipedia - Warburg Effect) http://en.m.wikipedia.org/wiki/Warburg_effect

Hal ini pun menjadi dasar untuk pendeteksian lokasi sel kanker pada dunia medis, seperti pada diagnosis melalui PET SCAN yang menggunakan solusi cairan Glukosa dengan label Radioaktif (2-F-2-Deoxyanglucose / FDG), untuk melihat lokasi akumulasi dari cairan tersebut di tubuh (penanda lokasi sel kanker).

Dalam i-KetoFast™, Ketogenic Diet adalah diet komposisi makanan yang mengatur apa yang dimakan pada jam makan setelah puasa IF. Contoh untuk puasa IF 16 jam (jam 8 malam hingga jam 12 siang esoknya) berarti mengatur apa yang dimakan antara jam 12 siang (makan siang) hingga jam 7.30 malam (mulai makan malam dan berhenti jam 8 malam).

Komposisi makanan dalam Ketogenic Diet berpatokan dengan rumus sebagai berikut :

1) 75% - 80% Lemak

2) 15% - 20% Protein

3) 5% - 10% Karbohidrat (dibawah 10 gram - 20 gram / hari)

Konsumsi karbohidrat lebih dari 50 gram / hari, akan otomatis membatalkan ketosis (metabolisme Lemak) yang sedang berlangsung.

Dalam Ketogenic Diet umum (Universal) semua sumber Hewani diperbolehkan (kecuali yang Haram bagi Muslim), ini termasuk Lemak yang terkandung dalam sumber Hewani tersebut. Dan untuk sumber Nabati, sangat terbatas yang bisa dikonsumsi. Hanya terbatas pada sayuran berdaun (Tinggi Serat/Fiber) dan tidak bertepung (non starchy vegetables). Untuk pemilihan buah pun sangat terbatas jenisnya dan sedikit jumlah konsumsi perharinya, karena kandungan gula buah (fructose) yang dapat memicu kenaikan tingkat gula darah lebih cepat dibanding Glukosa.

Selalu berpatokan dengan daftar "Sayuran Ketogenic" dan "Buah Ketogenic" sebagai acuan, dan hindari semua sumber Nabati diluar daftar tersebut. Pada setiap daftar tersebut juga memiliki takaran saji maksimum yang boleh dikonsumsi dalam 1 hari. Konsumsi lebih dari batas maksimum pada daftar tersebut akan meningkatkan resiko kenaikan hormon insulin, yang akan membatalkan kondisi Ketosis (metabolisme Lemak) dan memberikan efek buruk bagi asupan Lemak yang telah dikonsumsi sebelumnya.

Metode Diet Konvensional (umum)
Karbohidrat 60% - 70% : Protein 25% - 30% : Lemak 10% - 15%

Metode Diet Ketogenic
Karbohidrat 5% - 10% : Protein 15% - 20% : Lemak 75% - 80%

Metode Diet Ketogenic (Therapeutic/Cancer)
Karbohidrat 2% - 5% : Protein 10% - 15% : Lemak 80% - 85%

* rasio persentase diatas dihitung dari total kalori sehari dan dikonversikan menjadi "gram" (Lemak = 9 kalori/g ; Protein = 4 kalori/g ; Karbohidrat = 4 kalori/g.

* Untuk metode diet ketogenic kanker / infeksi, pemilihan sumber protein dibatasi pada sumber protein rendah Glutamine seperti pada ikan, seafood dan unggas.


STEP 3 : IMMUNATOR HONEY® & COUNSELING

Immunator Honey® merupakan supplementasi yang digunakan dalam program i-KetoFast™, yang bertujuan untuk meningkatkan metabolisme dan membuat sistem immune aktif menjaga tubuh dari segala ancaman eksternal maupun internal. Immunator Honey® sangat menunjang dalam program ini, karena akan mencegah penurunan metabolisme dari efek pembatasan kalori (calorie restriction) yang terjadi secara alami.

Immunator Honey® juga akan mencegah proses katabolisme pada massa otot (lean mass) dan justru akan meningkatkan kemampuan anabolik dari sel-sel normal dan sehat di tubuh untuk melakukan berbagai perbaikan dan regenerasi (Reverse Aging).

Dalam kombinasi Immunator Honey® dan Ketogenic Diet, tubuh akan melakukan seleksi sistemik terhadap seluruh sel-sel di tubuh secara optimal. Seluruh sel-sel yang memiliki cacat pada mithocondria seperti sel kanker dan sel terinfeksi, akan dengan mudah tersingkirkan (eliminasi) melalui proses immuno-editing (seleksi melalui antigen dipermukaan sel kanker/terinfeksi) dan starvation (seleksi melalui metabolisme Lemak).


Dalam program i-KetoFast™, konsumsi dari Immunator Honey® bisa dilakukan saat jam puasa IF maupun saat jam makan, dan disarankan untuk mengkonsumsi minimal 2x - 3x sehari dengan volume 1/2 sendok teh. Dosis dan frekuensi dari supplementasi Immunator Honey® dapat ditingkatkan lagi untuk tujuan pengobatan (therapeutic) atau jika sedang dalam proses penyembuhan (recovery), contohnya 4x - 6x sehari dengan volume 1/2 sendok teh. Disarankan untuk mengkombinasikan Immunator Honey® dengan VCO (Virgin Coconut Oil) disaat mengkonsumsinya

Contoh untuk puasa IF 16 jam (jam 8 malam hingga jam 12 siang esoknya), maka dengan dosis 3x sehari, Immunator Honey® dikonsumsi pada jam 7 pagi, jam 12 siang dan jam 7 malam


Counseling (Konsultasi) adalah program bimbingan dan motivasi untuk program i-KetoFast™, dimana aplikator program i-KetoFast™ dapat berkonsultasi mengenai pemilihan menu makanan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalankan program ini. Dalam minimal 1 minggu hingga 1 bulan, sejak memulai program ini, daftar menu yang direncanakan bisa dikirim atau dikonsultasikan melalui sms/WhatsApp/BlackBerry-Messenger/Telegram, untuk direvisi terlebih dahulu, sehingga tidak keluar dari jalur Ketogenic Diet.


Artikel berasal dari group Keto Fastosis dengan Nur Agus Prasetyo sebagai inisiator.



PROTOKOL KETO FASTOSIS


1. Fase Induksi (Induction Phase)
2. Fase Konsolidasi (Consolidation Phase)
3. Fase Pemeliharaan (Maintenance Phase)
4. Catatan Penting

Fastosis adalah puasa dalam kondisi ketosis.
Protokol ini untuk adapatasi terhadap kondisi puasa dengan metode diet ketogenic.
Dan dapat digunakan untuk pengobatan.

FASE INDUKSI (Induction Phase)  3 s/d 4 hari

1)     Semua makanan bersumber dari HEWANI, terutama bagian yg berlemak dan juga dari lemak nabati (contohnya minyak kelapa, minyak zaitun, santan, dsb).
2)      Rasio Makronutrisi yang digunakan adalah 4 : 1
*80% Lemak : 20% Protein + Karbohidrat dari total kalori per hari dengan 30% defisit kalori, dan "Net Karbohidrat" selalu di bawah 10 gram per hari.
3)      Timbang semua makanan di atas piring (<500g untuk perkiraan kasar untuk diet dibawah 1600 kalori) atau 30% defisit kalori dari total kebutuhan kalori per hari.
*Berhenti makan saat sudah terasa kenyang tanpa berusaha mengejar total kalori (makanan yang ditimbang) yang telah diperhitungkan sebelumnya.
4)      VCO atau MCT oil 1 sendok makan dicampur dengan 1/4 - 1/2 sendok teh Immunator Honey 4 - 6 kali per hari.
*Jika merasa mampu berpuasa tanpa menggunakan tambahan kalori, tidak perlu menggunakan VCO atau MCT oil dan sebaiknya melakukan olahraga yang dapat memicu penggunaan lemak cadangan ditubuh lebih maksimal.
5)      Puasa hanya minum air dan minuman bebas kalori lainnya, selama 16 jam hingga 18 jam.
*Perpanjang jam puasa tersebut jika belum merasa lapar saat jam puasa yang telah ditetapkan usai (misalnya dengan menambahkan 1 - 2 jam puasa lagi).
6)      Olahraga pagi selama 30 - 45 menit
7)      Periksa gula darah puasa pada hari ke 3 - 4 (2 jam sebelum berbuka), jika gula darah puasa di bawah 80mg/dL, maka lanjutkan ke fase konsolidasi. Dan jika belum, maka lanjutkan  kembali fase induksi selama 3 - 4 hari lagi sebelum pengetesan gula darah puasa berikutnya.


FASE KONSOLIDASI (Consolidation Phase)  6 s/d 7 hari

1)      Makanan dari sumber hewani yang berlemak dan sumber nabati yang berupa sayuran yang memiliki unsur daun, batang dan bunga saja.
* Rasio Hewani : Nabati = 3 : 1 dari total berat makanan.
2)      Rasio Makronutrisi yang digunakan adalah 4 : 1
* 80% Lemak : 20% Protein + Karbohidrat dari total kalori per hari dengan 20% defisit kalori, dan "Net Karbohidrat" selalu di bawah 15g per hari.
3)      Timbang semua makanan diatas piring (< 600g ; dengan komposisi 400g Hewani dan 200g Nabati, perkiraan kasar untuk diet dibawah 1800 kalori) atau 30% defisit kalori dari total kebutuhan kalori per hari.
* Berhenti makan saat sudah terasa kenyang tanpa berusaha mengejar total kalori (makanan yang ditimbang) yang telah diperhitungkan sebelumnya.
4)      VCO atau MCT oil 1 sendok makan dicampur dengan 1/4 - 1/2 sendok teh Immunator Honey 4 - 6 kali per hari.
* Jika merasa mampu berpuasa tanpa menggunakan tambahan kalori, tidak perlu menggunakan VCO atau MCT oil dan sebaiknya melakukan olahraga yang dapat memicu penggunaan lemak cadangan ditubuh lebih maksimal.
5)      Puasa hanya minum air dan minuman bebas kalori lainnya, selama 18 jam hingga 20 jam.
* Perpanjang jam puasa tersebut jika belum terasa lapar saat jam puasa yang ditetapkan sebelumnya telah selesai (misalnya menambahkan 1 - 2 jam puasa lagi).
6)      Olahraga pagi selama 30 - 45 menit dan ditambah dengan olahraga fitness selama 4 hari per minggu jika mampu.
7)      Periksa gula puasa pada hari ke 6 - 7 (2 jam sebelum berbuka), jika gula puasa masih di bawah 80mg/dL, maka lanjutkan ke fase pemeliharaan. Dan jika ternyata naik di atas 80mg/dL namun masih di bawah 90mg/dL maka lanjutkan kembali fase konsolidasi ini selama 6 - 7 hari lagi sebelum pengetesan gula puasa berikutnya. Namun jika gula puasa naik di atas 90mg/dL maka gunakan kembali fase induksi selama 3 - 4 hari untuk mengembalikan gula puasa ke bawah 80mg/dL.


FASE PEMELIHARAAN (Maintenance Phase)

1)      Senin hingga Rabu menggunakan menu fase induksi (sumber Hewani berlemak dan lemak Nabati),
Kamis hingga Sabtu menggunakan menu fase konsolidasi (sumber Hewani berlemak, lemak Nabati dan sayuran dengan unsur daun, batang, bunga), dan hari Minggu menggunakan menu fase induksi ditambah unsur buah ketogenic (buah ketogenic di bawah 100g per hari & dimakan dengan 50g sumber lemak, seperti santan, whip cream, cream cheese dsb).
2)      Rasio Makronutrisi yang digunakan adalah 3 : 1
* 75% Lemak : 25% Protein + Karbohidrat dari total kalori per hari dengan 10% defisit kalori, dan "Net Karbohidrat" selalu di bawah 20g per hari.
3)      Timbang semua makanan di atas piring sesuai dengan anjuran di setiap fase yang ditentukan pada hari tersebut (untuk perhitungan kasar kebutuhan kalori per hari) atau gunakan perhitungan makronutrisi sesuai fasenya. Untuk hari minggu, timbang makanan dengan menu induksi dengan jumlah tidak lebih dari 500g dan tambahkan 100g buah ketogenic dan 50g sumber lemak seperti santan, whip cream, cream cheese sebagai topping buah ketogenic tersebut.
* Berhenti makan saat sudah terasa kenyang tanpa berusaha mengejar total kalori (makanan yang ditimbang) yang telah diperhitungkan sebelumnya.
4)      VCO atau MCT oil 1 sendok makan dicampur dengan 1/4 - 1/2 sendok teh Immunator Honey 4 - 6 kali per hari.
* Jika merasa mampu berpuasa tanpa menggunakan tambahan kalori, tidak perlu menggunakan VCO atau MCT oil dan sebaiknya melakukan olahraga yang dapat memicu penggunaan lemak cadangan ditubuh lebih maksimal.
5)      Puasa hanya minum air dan minuman bebas kalori lainnya, selama 20 jam hingga 23 jam.
* Perpanjang jam puasa tersebut jika belum terasa lapar saat jam puasa yang ditetapkan sebelumnya telah selesai (misalnya menambahkan 1 - 2 jam puasa lagi).
6)      Olahraga pagi selama 30 - 45 menit dan ditambah dengan olahraga fitness selama 5 hari per minggu jika mampu.
7)      Periksa gula puasa pada hari ke 6 - 7 (2 jam sebelum berbuka), jika gula puasa masih di bawah 80mg/dL, maka tetap lanjutkan fase pemeliharaan. Dan jika ternyata naik di atas 80mg/dL namun masih di bawah 90mg/dL maka kembali mengulang ke fase konsolidasi selama 6 - 7 hari lagi sebelum pengetesan gula darah puasa berikutnya. Namun jika gula darah puasa naik di atas 90mg/dL maka gunakan kembali fase induksi selama 3 - 4 hari untuk mengembalikan gula puasa ke bawah 80mg/dL.

CATATAN PENTING

***Inti dari protokol ini adalah untuk membentuk adapatasi terhadap kondisi puasa dengan menggunakan diet Ketogenic, dimana puasa ini adalah kunci untuk mendapatkan efek pengobatan dan juga estetika (seperti penurunan kadar lemak ditubuh). Tujuan dari protocol ini adalah memperoleh efek kesehatan optimal dan juga mendapatkan keuntungan dari segi estetika sebagai hasil akhirnya.

***Zona optimal untuk gula puasa pada protokol ini adalah dibawah 80mg/dL (4,4mMol), yang merupakan penanda untuk bisa maju ke fase-fase berikutnya. Zona ini merupakan zona ideal untuk mempertahankan adaptasi terhadap kondisi puasa, dan juga merupakan zona yang dapat memberikan efek pengobatan seperti anti-inflamasi, anti-infeksi, anti-kejang, anti-kanker, anti-diabetes, anti-alergi, dsb dengan mengkombinasikan Immuno-Therapy menggunakan Immunator Honey.

***Makanan yang ditimbang di setiap fase (kalkulasi makronutrisi di setiap fase) hanyalah merupakan takaran maksimum per hari saja, dan harus berhenti ketika rasa kenyang telah muncul, yang di picu oleh hormon leptin yang dikontrol otak.

***Kalkulasi makronutrisi hanyalah perhitungan kasar terhadap kebutuhan kalori per hari, namun tubuh akan memperhitungkan pula jumlah lemak cadangan yang ada sebagai sumber kalori juga. Jadi kalkulasi makronutrisi hanyalah perhitungan untuk mencegah kita dari makan berlebih di saat program berlangsung.

***Selalu berusaha untuk memperpanjang jam puasa jika belum terasa lapar saat jam makan telah tiba, dan VCO dapat digunakan sebagai sumber energi untuk memperpanjang jam puasa jika merasa dibutuhkan. Olahraga dan aktivitas tinggi di saat jam puasa akan memberikan efek kesegaran dan menunda lapar, sehingga disarankan agar melakukan hal-hal ini disaat jam puasa.

***Semua sumber hewani harus memilih bagian yang berlemak, agar jumlah protein didalam makanan tidak terlalu tinggi dan sumber nabati yang diizinkan hanyalah sayuran yang memiliki unsur daun, batang dan bunga.

***Semua sumber protein hewani harus dimakan beserta dengan lemaknya atau dengan tambahan lemak lainnya, agar tidak memicu kenaikan insulin karena tingginya jumlah protein. Nilai persentase Insulinogenic di tiap makanan harus dibawah 20% untuk menjaga kondisi insulin selalu rendah dan memperpanjang efek dari puasa sebelumnya. Perhitungan nilai persentase Insulinogenic dari tiap makanan dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Insulinogenic % = ("Net Karbohidrat" + (0,56 x Protein)) x 4 / Total Kalori
Net Karbohidrat = Total Karbohidrat - Serat (fiber)

***Nilai gula darah acak (diukur 2 - 3 jam setelah makan) dalam protokol ini tidak boleh melebihi dari 95mg/dL (5,3mMol).

***Jumlah garam di setiap makanan tidak boleh dikurangi, atau bahkan ditambah agar membantu mengikat kadar air di tubuh untuk mencegah dehidrasi, dan dalam protokol ini diwajibkan untuk minum minimal 2 liter per hari (optimal > 3 liter per hari).

***Jika muncul gejala-gejala pada masa transisi maupun gejala saat terjadi krisis penyembuhan (Healing Crisis) disarankan untuk segera menggunakan VCO + Immunator Honey® sebagai peredam gejala (1sendok makan VCO + 1/4 sendok teh Immunator Honey setiap jam hingga gejala mereda).

***Selama jam puasa, semua minuman tanpa kalori dapat dikonsumsi, seperti kopi, teh, dsb (kecuali Immunator Honey®). Teh Hijau disarankan untuk selalu dikonsumsi setiap selesai makan pada jam makan yang telah ditetapkan, dan juga dapat dikonsumsi pada jam puasa.
Fungsi teh hijau disini untuk menekan respon insulin yang mungkin ditimbulkan oleh tingginya protein dalam makanan, ataupun kemungkinan adanya sumber karbohidrat berlebih yang tersembunyi di dalam makanan.

***Disarankan untuk mengkonsumsi air alkali setiap hari, agar membantu mempertahankan gula darah puasa agar selalu dibawah 80mg/dL dan juga membantu meningkatkan PH darah. Air alkali dapat dibuat dengan mencampurkan 2 sendok teh Soda Kue (Baking Soda) dengan 1 liter air dan dikonsumsi sepanjang hari dengan sumber cairan lainnya. Air alkali ini juga dapat digunakan selama berolahraga, untuk menahan efek laktat yang dihasilkan di saat berolahraga dan juga untuk menambah daya tahan tubuh (endurance) selama berolahraga.

***Buah Ketogenic adalah buah yang memiliki nilai "Net Karbohidrat" dibawah 10% dari berat buah tersebut, seperti alpukat, zaitun, dan buah-buahan tipe berri (strawberry, blueberry, raspberry, dsb)

Net Karbohidrat = Karbohidrat Total - Serat (fiber)

***Selama fase induksi, semua kebutuhan vitamin dan mineral dapat diperoleh dari suplemen tambahan yang bebas dari penambahan karbohidrat seperti gula, fruktosa atau pati (tepung). Dan kebutuhan serat (fiber) dapat diperoleh dari puding agar-agar, cincau hijau, rumput laut atau suplemen serat tambahan yang bebas penambahan karbohidrat, seperti inulin (FOS), psyllium husk, dsb.

***Contoh suplemen yang disarankan di dalam protokol adalah Potassium, Magnesium, Calcium, Zinc, Alpha Lipoic Acid, Vit B Complex, Vit C, Vit D, Pre-biotic, Pro-biotic & Supplement sistem immune seperti ekstrak colostrum, habbatus sauda (ekstrak atau minyak), sari kulit manggis, rebusan daun sirsak, dsb.

***Untuk referensi sumber-sumber makanan ketogenic paling optimal yang memiliki nutrisi tinggi namun sangat rendah "Net Karbohidrat" dapat dilihat dari website berikut ini :

***Dianjurkan untuk selalu tidur sebelum jam 10 malam (optimal jam 9 malam) agar mendapatkan efek positif dari ritme circadian pada manusia yang dapat mempercepat proses penyembuhan, pembakaran lemak, perbaikan sel-sel tubuh, modulasi sistem immune, dan menyeimbangkan kadar hormon di tubuh.

***Dianjurkan untuk melakukan "Calorie Cycling" setelah mencapai fase pemeliharaan dan mempertahankan gula puasa optimal (< 80mg/dL) selama minimal 1 bulan, dengan cara menaikkan jumlah asupan kalori dari 10% - 20% defisit kalori menjadi 0% - 10% surplus kalori selama 1 minggu tiap bulannya. Hal ini juga dilakukan dengan cara mengurangi jam puasanya ke 16 jam atau 18 jam saja, sehingga jam makan menjadi lebih panjang dan mampu untuk menambahkan jumlah makanan di dalam jam makan yang lebih panjang tersebut. Hal ini dilakukan untuk menaikkan metabolisme yang mungkin turun akibat deficit kalori yang berkepanjangan. "Calorie Cycling" ini juga dapat membantu menambah massa otot kering ditubuh yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh secara menyeluruh.

***Jika ingin menambah massa otot di dalam fase pemeliharaan, maka perhitungan kalori dapat menggunakan 0% - 10% surplus kalori dalam total kalori makanan per hari.

Catatan : Kurangi jam puasa menjadi 16 jam

***Jika ingin mempercepat pembakaran lemak di dalam fase pemeliharaan, maka perhitungan kalori dapat menggunakan 20% - 30% defisit kalori dalam total kalori makanan per hari. Menu fase induksi juga dapat digunakan dengan kombinasi defisit kalori tersebut untuk mempercepat pembakaran lemak tubuhnya.
Catatan : Tambahkan jam puasa menjadi 23 jam

***Dianjurkan untuk selalu mengukur kadar lemak di tubuh setiap bulannya (dengan "skin fold calliper atau "bio-impedance scale"), untuk mengatur perhitungan ulang makronutrisi di setiap fase yang sedang dijalankan. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi perubahan kadar lemak yang dapat berkurang drastis dalam durasi 1 bulan di dalam protokol ini, yang dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan kalori perhari yang telah diperhitungkan sebelumnya.



Artikel berasal dari group Keto Fastosis dengan Nur Agus Prasetyo sebagai inisiator.