Senin, 11 Juli 2016

POLA MAKAN IDEAL

Artikel ini ditulis oleh akun Tyo Prasetyo (Nur Agus Prasetyo) di group FB Ketogenik Indonesia tgl 05 Juli 2016

Ramadhan beranjak pergi, dan fajar Syawal pun menjelang datang
Menuju hari kemenangan, kita sebagai manusia telah di ingatkan kembali melalui Ramadhan, dimana merupakan bulan suci yang mencerminkan kondisi manusia yang tidak berlebih-lebihan dimuka bumi.
Puasa merupakan momentum dimana, manusia di ingatkan kembali untuk menjadi mahluk yang efisien dan bisa lebih menghargai makanan.
“Tidaklah sekali-sekali manusia memenuhi sebuah wadah pun yang lebih berbahaya dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tubuhnya. Jika ia harus mengisinya, maka sepertiga (bagian lambung) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya (udara)”
(Hadits Riwayat Tirmidzi, berpredikat shahih)

1/3 isi lambung, yang di ingatkan Rasullulah, sebagai saran untuk manusia dibumi mengkonsumsi makanan, sering dirasa sulit dan tidak mudah dicontoh oleh kebanyakan orang di masa kini, saat kita selalu berada dikondisi makan setiap hari, akibat mudahnya akses terhadap makanan dan tidak mampunya kita menahan diri terhadap makanan.
Dan sebaliknya, saat manusia telah sering berpuasa (adaptasi Puasa), tubuhnya pun akan mulai menunjukkan bahwa 1/3 makanan itu cukup untuk memicu rasa kenyang dan mencegah manusia dari perilaku berlebihan terhadap makanan.
“Sesungguhnya termasuk sikap berlebihan adalah apabila kamu makan setiap kali kamu menginginkannya” (Hadits Riwayat Ibnu Majah)
Fastosis mengajarkan untuk menghabiskan waktu setiap hari di kondisi Puasa sejak pagi hari, sebagai pola hidup yang dominan dibanding kondisi makannya.
Barangsiapa di antara kalian mendapati pagi dalam keadaan sehat wal afiat pada tubuhnya, aman dalam perjalanannya, dan memiliki makanan untuk hari yang akan dilaluinya, maka seakan-akan dunia ini menjadi miliknya.” (HR tirmidzi dan ibnu majah)
Apakah kita sadar, dengan memulai makan lebih cepat di pagi hari, dan menghentikan puasa yang sudah dialami dimalam hari (Tidur), justru membuat kita lebih cepat lapar di siang hari dan mudah untuk menjadi berlebihan disaat makan.
Dengan adaptasi ke kondisi Puasa yang lebih sering dijalani setiap hari yang dimulai sejak pagi hari seperti di Fastosis, apakah masih sulit untuk menjaga asupan makanan, cukup sampai 1/3 isi lambung?
Bandingkan dengan pola hidup sebelumnya, yang sering makan, dan disertai dominasi unsur karbohidrat yang tinggi dimakanannya.
Sulit bukan, untuk bisa mengikuti tuntunan Rasullulah untuk berhenti di 1/3 isi lambung?
Pola hidup Rasullulah, sebagai manusia biasa yang di angkat derajatnya oleh Allah SWT, hingga menjadi contoh panutan bagi manusia di muka bumi telah membuktikan, bahwa adaptasi Puasa yang optimal, akan membentuk metabolisme yang optimal pula. Dan akan menunjukkan bahwa tanpa harus selalu makan, manusia dapat menemukan keseimbangan (Homeostasis) sebenarnya di kondisi Puasa.
Rahasia dibalik Puasa terletak di metabolisme lemak yang optimal, dimana saat kondisi Puasa berlangsung, akses sumber energi ke cadangan lemak yang melimpah ditubuh menjadi sangat mudah dan tidak lagi memunculkan gejala-gejala yang melemahkan manusia di kondisi Puasa.
Dan pembatasan kalori yang tercipta, melalui hasil dari dominasi kondisi Puasa dibanding kondisi Makan, telah menunjukkan bahwa membatasi asupan makanan itu sangat mudah, bila Puasa selalu menyertai pola hidup manusia setiap hari.
Islam identik dengan Kebenaran, dan perkembangan Science telah membuktikan hal ini.
Kuncinya adalah selalu membuka mata dan pikiran, kemudian semangat untuk selalu belajar agar bisa membuka berbagai Rahasia di muka bumi, terutama seputar tubuh manusia itu sendiri.

Inilah barometer untuk Pola Hidup manusia sebenarnya, dimana terbukti dengan berbagai penelitian ilmiah saat ini, bahwa kunci kesehatan pada manusia, terletak pada "Pembatasan Kalori" (Calorie Restriction) yang akan sangat mudah dilakukan apabila kondisi Puasa, selalu menjadi bagian dari pola hidup manusia setiap hari.
Dari pengetahuan mengenai Pola Hidup manusia yang ideal ini, akan mudah menelaah kondisi apa yang terjadi didalam tubuh yang telah beradaptasi optimal dengan kondisi Puasa (Scientific), dan akan mudah pula melihat Pola Makan yang seharusnya, untuk mengisi Pola Hidup yang optimal bagi kesehatan.
Semoga dengan tercapainya kemenangan di bulan Ramadhan yang suci ini, kita akan diberikan ampunan dari segala dosa-dosa kita, dan mendapatkan hidayah akan kebenaran dibalik Puasa yang diperintahkan Allah SWT
Minal Aidzin wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir & Batin
Help Others to Help Yourself 
Share Knowledges with Love not Hate




Tidak ada komentar:

Posting Komentar