STEP 1 : INTERMITTENT FASTING
(IF)
Ini adalah puasa 16 jam hingga 23 jam (hanya minum air, kopi atau teh tanpa
gula/hanya menggunakan gula subtitusi non kalori), yang bertujuan untuk
memicu proses ketogenesis saat semua cadangan karbohidrat (Glycogen) di tubuh
dan Liver telah habis (metabolisme Lemak), meningkatkan respon sistem immune,
mempercepat detoxifikasi dan memberi kesempatan perbaikan (Rejuvenasi) terhadap
seluruh sel-sel di tubuh (Reverse Aging).
Puasa ini dimulai dengan puasa 16 jam untuk 1 - 2 minggu pertama, lalu
dilanjutkan puasa 18 jam untuk minggu berikutnya atau seterusnya. Pada level
Advance, puasa bisa ditingkatkan hingga 20 jam setiap hari, atau 20 jam selama
6 hari dan 23 jam 1 hari dalam periode 1 minggu.
Contoh puasanya Intermittent Fasting (IF) ini dapat dimulai saat jam 8
malam (setelah makan malam) hingga jam 12 siang esoknya (saat jam makan siang),
sehingga total puasa IF menjadi 16 jam. Pengaturan jam untuk memulai puasa IF
bisa dirubah-rubah (flexible) sesuai dengan jadwal yang diinginkan, dengan
mengacu terhadap total jam puasa IF yang tidak boleh dikurangi (minimal 16
jam).
Dalam puasa IF ini perlu dicatat bahwa tidak boleh ada sumber kalori
(makanan/minuman) yang masuk dan bisa memicu respon insulin. Karena puasa IF
ini bertujuan untuk menekan hormon insulin dan IGF-1. Lalu sebaliknya
meningkatkan Hormon Glucagon dan HGH (Human Growth Hormones) yang menunjang
proses metabolisme Lemak (ketogenesis) serta memicu perbaikan dan regenerasi
(Rejuvenasi) secara menyeluruh di tubuh. Puasa IF juga akan memicu pelepasan
dan pembersihan Lemak dari berbagai jaringan di tubuh, untuk digunakan sebagai
bahan bakar dalam metabolisme Lemak.
Pengecualian seperti minuman kopi atau teh yang tidak menggunakan
gula, atau menggunakan gula subtitusi tanpa kalori seperti Gula Stevia (stevi
grow), Sucralose (diabetasol), Erythritol dan Inulin. Selama jam puasa IF
disarankan untuk minum air putih minimal 2 liter sehari, dan sangat lebih baik
jika bisa sampai 3 liter. Jenis Air Alkali (Contoh 2 sendok teh Baking Soda + 1
liter air, Kangen Water atau Millagros) sangat disarankan dalam program
i-KetoFast™ untuk membantu meningkatkan PH darah, dan juga menekan inflamasi yang
mungkin terjadi di tubuh.
Puasa IF akan memberikan energi lebih bagi tubuh manusia untuk
melakukan berbagai perbaikan (Rejuvenation) di level sel (cellular),
meningkatkan aktivitas sistem immune (immuno-editing, immune response),
pembersihan sel-sel di tubuh (autophagy) dan memaksimalkan detoxifikasi
racun-racun (impurities) yang berakumulasi di tubuh.
STEP 2 : KETOGENIC DIET
Ini adalah diet komposisi yang bertujuan untuk mengubah kondisi
metabolisme Glukosa (gula/karbohidrat) menjadi metabolisme Lemak (ketogenesis).
Dimana tubuh akan menggunakan Lemak sebagai bahan bakar utama untuk
metabolisme, dan tidak lagi menggunakan Glukosa / karbohidrat (Glycolysis -
Oxidative Phosphorylation).
Diet komposisi ini akan membuat sel-sel Lemak di tubuh diproses/dirubah
menjadi sumber energi (lipolysis) dalam bentuk "Free Fatty Acid
(FFA)" dan "Ketone Bodies (Ketone)". Karena metabolisme Lemak
ini membutuhkan proses Respirasi (oksigen tinggi) untuk menghasilkan energi
dari FFA dan Ketone yang beredar di tubuh, maka hanya sel normal/sehat
(mithocondria sempurna) saja yang dapat menggunakan FFA dan Ketone sebagai sumber
energi untuk metabolisme (Beta-Oxidation)
Dengan demikian sel-sel abnormal seperti sel kanker, sel terinfeksi
(virus), sel rusak/menua, dan pathogen (bakteri, parasit, fungal/jamur) akan
kehilangan sumber energi utama mereka yaitu Glukosa, dan akan tereliminasi /
terseleksi dengan Ketogenic Diet ini (Cellular Level Natural Selection)
Untuk sel kanker (CA) dan sel terinfeksi (virus/pathogen), metabolisme
Glukosa (Glycolysis) adalah merupakan kunci utama kemampuan mereka untuk
berkembang (proliferasi, metastasis & angiogenesis). Tanpa sumber Glukosa
yang cukup mereka akan mengalami kelaparan (stress) dan dalam beberapa jenis
sel kanker dapat beralih ke sumber Glutamine (glutaminolysis) untuk memperoleh
sumber energi pengganti sebagai bahan bakar metabolismenya (Glutaminolysis).
Sehingga dalam aplikasi Ketogenic Diet ini bagi penderita Kanker atau Infeksi
Virus / Patogen, juga harus membatasi jumlah asupan sumber protein nya (max.
0,8g - 1,2g per Kg massa otot kering / lean body mass). Sumber protein yang
disarankan adalah sumber protein yang rendah Glutamine seperti ikan.
Sel kanker adalah sel yang memiliki cacat pada Mithocondria sel nya,
sehingga sel tersebut tidak bisa menggunakan Lemak (ketone) untuk
metabolismenya. Hal ini merupakan fundamental dasar dari segala jenis sel
malignant (cancer), yang hanya bisa menggunakan Glukosa dan melakukan
fermentasi untuk menghasilkan asam laktat, dalam kondisi oksigen rendah maupun
tinggi (Wikipedia - Warburg Effect) http://en.m.wikipedia.org/wiki/Warburg_effect
Hal ini pun menjadi dasar untuk pendeteksian lokasi sel kanker pada
dunia medis, seperti pada diagnosis melalui PET SCAN yang menggunakan solusi
cairan Glukosa dengan label Radioaktif (2-F-2-Deoxyanglucose / FDG), untuk
melihat lokasi akumulasi dari cairan tersebut di tubuh (penanda lokasi sel
kanker).
Dalam i-KetoFast™, Ketogenic Diet adalah diet komposisi makanan yang
mengatur apa yang dimakan pada jam makan setelah puasa IF. Contoh untuk puasa
IF 16 jam (jam 8 malam hingga jam 12 siang esoknya) berarti mengatur apa yang
dimakan antara jam 12 siang (makan siang) hingga jam 7.30 malam (mulai makan
malam dan berhenti jam 8 malam).
Komposisi makanan dalam Ketogenic Diet berpatokan dengan rumus sebagai
berikut :
1) 75% - 80% Lemak
2) 15% - 20% Protein
3) 5% - 10% Karbohidrat (dibawah 10 gram - 20 gram / hari)
Konsumsi karbohidrat lebih dari 50 gram / hari, akan otomatis
membatalkan ketosis (metabolisme Lemak) yang sedang berlangsung.
Dalam Ketogenic Diet umum (Universal) semua sumber Hewani
diperbolehkan (kecuali yang Haram bagi Muslim), ini termasuk Lemak yang
terkandung dalam sumber Hewani tersebut. Dan untuk sumber Nabati, sangat
terbatas yang bisa dikonsumsi. Hanya terbatas pada sayuran berdaun (Tinggi
Serat/Fiber) dan tidak bertepung (non starchy vegetables). Untuk pemilihan buah
pun sangat terbatas jenisnya dan sedikit jumlah konsumsi perharinya, karena
kandungan gula buah (fructose) yang dapat memicu kenaikan tingkat gula darah
lebih cepat dibanding Glukosa.
Selalu berpatokan dengan daftar "Sayuran Ketogenic" dan
"Buah Ketogenic" sebagai acuan, dan hindari semua sumber Nabati
diluar daftar tersebut. Pada setiap daftar tersebut juga memiliki takaran saji
maksimum yang boleh dikonsumsi dalam 1 hari. Konsumsi lebih dari batas maksimum
pada daftar tersebut akan meningkatkan resiko kenaikan hormon insulin, yang
akan membatalkan kondisi Ketosis (metabolisme Lemak) dan memberikan efek buruk
bagi asupan Lemak yang telah dikonsumsi sebelumnya.
Metode Diet Konvensional (umum)
Karbohidrat 60% - 70% : Protein 25% - 30% : Lemak 10% - 15%
Metode Diet Ketogenic
Karbohidrat 5% - 10% : Protein 15% - 20% : Lemak 75% - 80%
Metode Diet Ketogenic
(Therapeutic/Cancer)
Karbohidrat 2% - 5% : Protein 10% - 15% : Lemak 80% - 85%
* rasio persentase diatas dihitung dari total kalori sehari dan
dikonversikan menjadi "gram" (Lemak = 9 kalori/g ; Protein = 4
kalori/g ; Karbohidrat = 4 kalori/g.
* Untuk metode diet ketogenic kanker / infeksi, pemilihan sumber
protein dibatasi pada sumber protein rendah Glutamine seperti pada ikan, seafood
dan unggas.
STEP 3 : IMMUNATOR HONEY® & COUNSELING
Immunator Honey® merupakan supplementasi yang digunakan dalam program
i-KetoFast™, yang bertujuan untuk meningkatkan metabolisme dan membuat sistem
immune aktif menjaga tubuh dari segala ancaman eksternal maupun internal.
Immunator Honey® sangat menunjang dalam program ini, karena akan mencegah
penurunan metabolisme dari efek pembatasan kalori (calorie restriction) yang
terjadi secara alami.
Immunator Honey® juga akan mencegah proses katabolisme pada massa otot
(lean mass) dan justru akan meningkatkan kemampuan anabolik dari sel-sel normal
dan sehat di tubuh untuk melakukan berbagai perbaikan dan regenerasi (Reverse
Aging).
Dalam kombinasi Immunator Honey® dan Ketogenic Diet, tubuh akan melakukan
seleksi sistemik terhadap seluruh sel-sel di tubuh secara optimal. Seluruh
sel-sel yang memiliki cacat pada mithocondria seperti sel kanker dan sel
terinfeksi, akan dengan mudah tersingkirkan (eliminasi) melalui proses
immuno-editing (seleksi melalui antigen dipermukaan sel kanker/terinfeksi) dan
starvation (seleksi melalui metabolisme Lemak).
Dalam program i-KetoFast™, konsumsi dari Immunator Honey® bisa
dilakukan saat jam puasa IF maupun saat jam makan, dan disarankan untuk
mengkonsumsi minimal 2x - 3x sehari dengan volume 1/2 sendok teh. Dosis dan
frekuensi dari supplementasi Immunator Honey® dapat ditingkatkan lagi untuk
tujuan pengobatan (therapeutic) atau jika sedang dalam proses penyembuhan
(recovery), contohnya 4x - 6x sehari dengan volume 1/2 sendok teh. Disarankan untuk
mengkombinasikan Immunator Honey® dengan VCO (Virgin Coconut Oil) disaat mengkonsumsinya
Contoh untuk puasa IF 16 jam (jam 8 malam hingga jam 12 siang
esoknya), maka dengan dosis 3x sehari, Immunator Honey® dikonsumsi pada jam 7
pagi, jam 12 siang dan jam 7 malam
Counseling (Konsultasi) adalah program bimbingan dan motivasi untuk
program i-KetoFast™, dimana aplikator program i-KetoFast™ dapat berkonsultasi
mengenai pemilihan menu makanan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam
menjalankan program ini. Dalam minimal 1 minggu hingga 1 bulan, sejak memulai
program ini, daftar menu yang direncanakan bisa dikirim atau dikonsultasikan
melalui sms/WhatsApp/BlackBerry-Messenger/Telegram, untuk direvisi terlebih
dahulu, sehingga tidak keluar dari jalur Ketogenic Diet.
Artikel berasal dari group Keto Fastosis dengan Nur Agus Prasetyo sebagai inisiator.
*ORGANIC VIRGIN COCONUT OIL*
BalasHapus*Sistem Produksi Centrifugal Modern*
*Cold Processed*
*100% Organic*
*Food Grade* - Baik utk konsumsi & Industri
*Warna bening / Clear*
*Aroma Kelapa Segar*
Harga Retail : Rp 90.000/ltr (packaging Botol + Karduz)
Harga Industri : Negotiable
Lokasi : Depok Jawa Barat
www.coconose.net
Call /SMS : *0811 818 820*
Call / WA : *0813 8478 5267*