Minggu, 28 Oktober 2018

RESEP SEHAT DARI AL-QURAN




Sepenggal taushiyyah Ustadz Adi Hidayat, LC MA tentang

RESEP SEHAT
 DARI AL-QURAN

Terkadang ujian datang karena Allah ingin mengantarkan kita ke surga dan menuntut kita serius, bersungguh-sungguh, mengatasi masalah/ujian tsb. Ujian ibarat medan jihad yang dibukakan agar nyata mana orang-orang yang berjihad dan mana yang benar-benar sabar. Pembahasan kali ini tentang sabat menghadapi ujian sakit.

Firman Allah Ta’ala dalam Surah Ali Imron ayat 142:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّهُ الَّذِينَ جَاهَدُواْ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar”

Jaahadu dari kata al-juhdu yang mempunyai makna:

1. Kesungguhan merencanakan disebut ijtihad. Pertama-tama syukuri bahwa Allah telah memilih kita untuk menjalani itu. Kita ditantang supaya dengan izin Allah mampu mengatasinya. Setelah itu lihat apa penyakitnya, kemudian rencanakan pengobatan yang sesuai dengan rizki yang telah Allah kirimkan. Jangan takut kekurangan, karena Allah tidak punya batas dalam memberikan rizqi. Memintalah… bermohonlah kepada-Nya. Karena kadang rizqi yang datang cepat itu bukan karena usaha, tapi karena doa yang terkabul. Yaitu karena Allah mendatangkan solusinya.

2. Jihad dengan fisik yang disebut mujahadah. Yaitu memerangi perasaan-perasaan yang tidak tepat dalam diri kita. Dengan penyakit itu, yang dituntut Allah dari kita adalah ikhtiarnya, bukan sembuhnya. Karena kesembuhan itu urusan Allah. Bisa jadi sembuh segera, sembuh kemudian atau bahkan ada yang diwafatkan Allah dalam keadaan belum sembuh, karena Allah menginginkan seseorang itu wafat dalam keadaan bebas dari dosa dan keburukan. Bukankah karena sakit maka jadi banyak istighfar sehingga hilang penyakit hati, sering taubat sehingga dosa terampuni, selalu berdoa sehingga menjadi dekat kepada Allah dan dengan sakit pula ibadah semakin khusu’ sehingga terkumpul banyak pahala. Sakit juga memaksa orang berhenti bermaksiat, melihat/mendengarkan/membicarakan/melakukan hal-hal yang dilarang.

Berikhtiar itu tanpa batas, baik ikhtiar secara fisik maupun mental spiritual. Tidak hanya datang ke dokter tapi juga berdoa, menata hati dan pikiran, sabar, ikhlash serta semangat menjemput karunia Allah.

RESEP SEHAT DARI AL-QURAN ADALAH:

1. Surah Al-Fathihah(1) ayat 1-7

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
هدِنَا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Yang menguasai hari pembalasan
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

2. Surah Al-Israa’(17) ayat 82

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا

Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi penawar/obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.

3. Surah Asy-Syu’araa (26) ayat 80

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku

4. Surah Al-Anbiyaa’ (21) ayat 83-84

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”.
Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu,lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.

Berdoalah:

Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puja dan puji hanya untuk-Mu.Engkau Penguasa di hari pembalasan. Sepanjang hidupku aku hanya beribadah kepada-Mu maka akupun hanya bermohon kepada-Mu.Bukakanlah jalan keluar dari kesulitanku seperti ni’mat yang telah Kau anugerahkan kepada hamba-Mu.

Yaa Allah Kau turunkan Al-Qur’an sebagai obat penawar dan rahmat kepada orang yang beriman, sementara aku yakin akan janji-Mu.

Yaa Allah aku yakin jika sakit maka hanya Engkau yang kuasa menyembuhkan. Engkau Yang Maha Menyembuhkan, jika bermohon kepada Yang Maha Menyembuhkan tidah disembuhkan maka kepada siapa lagi kami minta disembuhkan, tidak ada yang bisa.

Yaa Allah semua orang boleh bilang aku tidak bisa sembuh, tapi Engkau tidak punya batas dalam Kuasa-Mu. Kalau aku bermohon kepada yang tidak punya batas kekuasaan tidak sembuh juga, maka bagaimana aku meyakinkan diriku sendiri, kepada siapa lagi minta disembuhkan… maka sembuhkanlah aku…

Isy-fii Yaa Qohhar

Yaa Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan segenap nama yang Engkau miliki, yang Engkau namai diri-Mu sendiri dengannya, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau simpan dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan Al-Quran sebagai penyejuk hatiku, cahaya di dadaku, penawar kesedihanku dan pelenyap kegundahanku.

Dengan resep sehat dari Al-Quran tersebut kita pasti akan sehat, paling tidak hati dan jiwa pasti sehat, sementara fisik akan sehat pada saat yang telah ditentukan oleh Allah. INSYA'ALLAH


Allaahu A'lam



Senin, 24 September 2018

TINGKAT UJIAN SESUAI TINGKAT KEMAMPUAN


Sepenggal taushiyyah Ustadz Adi Hidayat, LC. MA.

Firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 214:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء وَزُلْزِلُواْ حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Ada 3 tingkatan ujian untuk hamba Allah sebagaimana yang tertera dalam Firman Allah diatas:

1. الْبَأْسَاء

Yaitu suatu masalah yang menimpa tapi tidak sampai mengganggu kondisi psikis ataupun fisik. Bisa dikatakan masalah tersebut tergolong biasa, ringan atau masih mudah diatasi.

2. الضَّرَّاء

Yaitu musibah yang bisa mengganggu diri sendiri, baik psikis maupun fisik. Dengan kata lain musibah tersebut cukup berat hingga menimbulkan kesedihan, kekhawatiran, kesulitan, kesengsaraan, rasa sakit atau bahkan melukai/merusak tubuh.

3. زُلْزِلُواْ

Yaitu malapetaka yang membawa dampak sangat luas baik secara psikis, fisik, mengena pada orang-orang di sekitar, bahkan merambah ke ranah sosial, ekonomi maupun lingkungan. Dikatakan zulzilu karena malapetaka itu mengguncangkan hati dan pikiran, menguras hampir semua potensi diri dan lingkungan, hingga Rasul dan orang-orang beriman yang bersamanya berkata, bilakah datangnya pertolongan Allah, karena merasa hampir tak kuat menahan beratnya ujian tersebut.

Jika dihubungkan dengan Firman Allah yang tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya, maka jika dalam hidup kita hanya menerima ujian setingkat al-ba’sa’ maka sebesar itulah kemampuan diri kita. Demikian pula jika adh-dhorru’ yang menghampiri, maka kualitas diri setingkat dengan besarnya ujian tersebut. Manakala ujian sudah setaraf zulzilu dan hanya pertolongan Allah Ta’ala satu-satunya yang bisa menolong, maka janganlah melemah, tak perlu pula bersedih hati karena Allah Ta’ala tengah meretas jalan, menuntun kita, mempersiapkan diri untuk menghuni jannah.

Maka bersyukurlah… berbahagialah.

Jika kita bertanya mengapa harus seperti itu? Mengalami banyak ujian untuk masuk surga?

Allah Ta’ala menjawab dalam Surah Ali Imran ayat 142:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّهُ الَّذِينَ جَاهَدُواْ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.

Yaaa… karena yang masuk surga adalah orang-orang yang berjihad dan orang-orang yang sabar.

Truuus… apakah yang tidak menerima ujian berat tidak bisa masuk surga? Tentu saja bisa… dengan cara apa?

Dalam Firman Allah Ta’ala diatas (QS. Ali Imron: 142) telah dijelaskan yaitu dengan berjihad (bersungguh-sungguh tha’at pada Allah dan berjuang menegakkan Kalimatullah di muka bumi). Maka inilah jalan yang harus ditempuh untuk masuk surga.


Saat dalam kondisi longgar, sehat, mapan ekonomi, karir sukses dan segalanya serba gampang... maka itulah saatnya bersyukur, lalu berjuang sungguh-sungguh menggunakan semua karunia itu untuk beribadah kepada Allah Ta'ala, tha'at sepenuh jiwa, membantu sesama dan meninggikan Kalimah-Nya di muka bumi. Itulah jalan surga.
Dan manakala dalam kesempitan, tertimpa musibah, mendapat ujian berat... maka itupun waktunya bersyukur, karena seperti itu cara Allah Ta'ala agar kita bersabar, kemudian berusaha/berikhtiar keras dan menggunakan semua potensi diri untuk mengatasi masalah. Dan itupun jalan surga.

BERSYUKURLAH

BERSABARLAH

Allaahu a’lam







Postingan terkait:




Minggu, 29 Juli 2018

MENGENAL KANKER PAYUDARA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

Melihat makin maraknya kasus kanker, khususnya payudara di kalangan wanita Indonesia, maka kami, Majelis Ta'lim Darul Achwan menyelenggarakan sosialisasi mengenai pencegahan dan deteksi dini kanker payudara pada tanggal 24 Juli 2018,
 dengan mengundang dr. Ramses Indriawan, SpB(K)Onk sebagai pembicara.


Materi yang beliau sampaikan diantaranya adalah sbb. 


Pada dasarnya sel abnormal atau sel malignant bisa muncul sewaktu-waktu di dalam tubuh manusia. Dimana sel tersebut berkembang tidak seperti biasanya dan cenderung tidak terkendali, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Setiap individu mempunyai kemungkinan untuk menderita kanker. Ini bisa dilihat dari pemeriksaan Tumor Marker (Penanda Tumor) yang nilainya tidak pernah 0 (nol). Jika ada pemicu maka sel kanker akan berkembang, ditandai dengan nilai Tumor Marker yang melebihi batas normal, jika tidak ada pemicu maka tidak akan mengganggu. 
Secara umum sel abnormal dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu: 

* TUMOR yaitu semua benjolan yang tidak normal.
* NEOPLASMA (tumor dalam arti khusus) yaitu benjolan pada tubuh yang pertumbuhannya tidak dapat dikontrol. Neoplasma ini bisa jinak bisa pula ganas.
* KARSINOMA yaitu benjolan dalam tubuh yang tumbuh dari sel epitel.
* SARKOMA yaitu benjolan yang timbuh dari jaringan ikat.

Karsinoma dan Sarkoma itulah yang biasa disebut KANKER/TUMOR GANAS karena dapat menginvasi/infilytasi pada jaringan sekitar maupun menyebar ke organ lain melalui aliran darah atau limfe.
Kanker juga bisa tumbuh dari organ yang non solid (darah, leukimia)

APA ITU KANKER?

Kanker adalah penyakit kelainan DNA pada tingkat sel yang terus membelah diri tanpa dapat dikontrol sehingga sel kehilangan fungsinya. Pada tahap tertentu sel kanker bisa menyebar (metastasis) dan tumbuh di organ lainnya. Jika sampai ke organ vital maka dapat menyebabkan kematian

PERTUMBUHAN KANKER

> Kanker solid yaitu kanker yang mempunyai massa padat biasanya berupa benjolan (kanker darah /leukimia tidak termasuk kanker solid), mempunyai pertumbuhan yang lambat, bertahun-tahun lamanya sebelum dapat dideteksi.
> Periode atau masa inkubasi adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari masuknya penyebab penyakit hingga gejala muncul untuk pertama kalinya. Pada kanker masa inkubasinya sangat panjang bisa berlangsung hingga puluhan tahun.
> Di awal pertumbuhannya sel kanker tidak memberikan gejala (seperti rasa sakit, nyeri, dll) dan tanda awal yang specifik, sehingga tidak terdeteksi.
> Masyarakat, terutama wanita, harus aktif memeriksakan diri sebelum sakit. Itulah pentingnya  dengan deteksi dini.
> Jika telah menimbulkan gejala atau tanda, maka berarti kanker sudah exist, sehingga penanganan akan lebih sulit.

TERJADINYA KANKER SALING MEMPENGARUHI ANTARA GENETIK DAN LINGKUNGAN

# Pengaruh familial antara 5 - 10% pada kanker payudara dan usus besar.
# Pengaruh lingkungan, pola hidup, pola makan yang tidak sehat menyumbang 90 - 95% secara sporadik.
# Sebesar 30 - 40% kejadian kanker bisa dicegah.

PENYEBAB KANKER

! Pengguna Tembakau: rokok, nyisip/nyusur.
! Virus: EBV, HPV, Hepatitis B dan C.
! Bakteri: Helicobacter pylori (Ca Gaster)
! Parasit: Schistozoma (Ca Buli)
! Radiasi: sinar UV, radiasi, kebocoran ozon.
! Kimia: chlorobenzene, nitrat, nitrit, nitrosamine
! Makanan: yang banyak mengandung zat kimia sintetis (pemanis, pewarna, pengawet, perasa) juga daging ternak yang diberi hormon pertumbuhan
! Alkohol
! Hormon


Menurut data PERABOI (Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia), jumlah penderita kanker payudara adalah yang terbesar diantara penderita kanker yang lain.

APA PENYEBAB KANKER PAYUDARA?

Secara pasti penyebab kanker payudara belum diketahui. Namun dari data medis bisa diketahui peran penting hormon estrogen dan progesteron (hormon kesuburan/reproduksi wanita) sebagai receptor. Bahasa mudahnya sebagai tempat numpang hidup dan mempercepat tumbuh kembangnya sel kanker. Sehingga dicugai timbulnya kanker payudara karena paparan hormon estrogen dalam waktu yang sangat lama.

FAKTOR RESIKO KANKER PAYUDARA

Berbagai faktor resiko juga turut andil sebagai pemicu kanker payudara, diantaranya:
+ Wanita, karena pada wanita terdapat banyak kelenjar susu dan hormon estrogen serta progesteron. Kaum pria juga bisa terkena kanker payudara karena pria juga punya hormon estrogen dan kelenjar susu walaupun dalam jumlah yang jauh lebih kecil +
+Riwayat keturunan ada yang mengidap kanker (resiko 5-10%) +
+ Kegemukan dan asupan makanan yang tinggi lemak dan minuman beralkohol +
+ Adanya paparan sinar X (misalnya rontgen) saat masih remaja +
+ HORMON DAN FAKTOR REPRODUKSI meliputi: 
Menarche: menstruasi pertama di usia <12 tahun
Menopause: berhenti menstruasi di usia lanjut.
Nullipara: wanita yang tidak pernah melahirkan.
Primipara: wanita yang melahirkan pertama kali di usia >35 tahun.
Pemakaian kontrasepsi hormonal (pil, suntik, implant)
Infertilitas: wanita yang tidak subur.
Wanita yang pernah melahirkan tetapi tidak menyusui bayinya +
+Adanya tumor jinak pada payudara, dimana punya kemungkinan menjadi ganas jika tidak ditangani dengan tepat +

JENIS KANKER PAYUDARA

Beberapa jenis kanker payudara adalah:
' Non invasif LCIS / DCIS '
'' Invasif infiltrating Lobular Carcinoma / ILC (15 - 20% dari penderita) ''
''' Invasive Carcinoma of NST (70% dari penderita) '''

KENALI PERUBAHAN PADA PAYUDARA

Walaupun tanda tersering dari kanker payudara adalah adanya benjolan, akan tetapi 9 dari 10 benjolan di payudara bukanlah kanker. Untuk itu setiap ada benjolan sebaiknya pastikan jenisnya dengan memeriksakan diri ke dokter, make sure. 
Kanker payudara paling banyak didapatkan pada payudara bagian lateral atas.

Contoh benjolan payudara yang bukan kanker:




Tumor Phyllodes juga termasuk benjolan payudara bukan kanker, walaupun bisa sangat besar dan menyebabkan perubahan warna kulit (menghitam).

PERUBAHAN KE ARAH KANKER

Ciri benjolan yang dicurigai kanker

*Biasanya hanya pada satu payudara*
*Keras saat diraba*
*Permukaan tidak rata*
*Terfiksasi (tidak mudah digerakkan*
*Sering tanpa nyeri*

PERUBAHAN PADA KULIT

*Warna permukaan kulit memerah seperti terbakar*
*Ada cekungan pada payudara seperti lesung pipit (dimpling)*
*Permukaan kulit payudara tidak rata, mengeras dan berkerut seperti kulit jeruk*

PERUBAHAN PADA PUTING

"Luka di puting yang tidak sembuh > 6 bulan"
"Keluar cairan merah atau kecoklatan"
"Puting tertarik ke dalam"
"Kulit puting menebal"

PENYEBARAN KANKER

Kanker payudara bisa menyebar ke bagian tubuh/organ lain misalnya:
< Kontralateral (ke sisi payudara yang lainnya)>
< Paru-paru>
< Liver>
< Tulang>
<Otak>

DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

Untuk mendeteksi adanya kanker payudara bisa melalui:
| Pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan fisik dan faktor resiko |
|| Radiologi meliputi mammografi, USG, MRI ||
||| Biopsi yaitu diambil sebagian jaringan untuk diperiksa di laboratorium |||

BAGAIMANA MENGOBATI KANKER PAYUDARA

\ Operasi /
\\ Radiasi //
\\\ Kemoterapi ///
\\\\ Terapi hormonal ////
\\\\\ Terapi target /////

TINGKAT KESEMBUHAN KANKER PAYUDARA

Kanker payudara yang diketemukan pada stadium dini dan diobati dengan tepat maka angka kesembuhannya hampir mendekati 100%.
Kanker payudara sebesar 2 cm atau lebih dan telah menyebar (metastasis) mempunyai angka kesembuhan 10 - 20%

USAHA PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA

I. PENCEGAHAN PRIMER

1. Menghilangkan atau paling tidak meminimalkan faktor resiko.
2. Pendidikan Masyarakat dengan penyuluhan, sosialisasi, seminar, diskusi, dsb.
3.Pendidikan Profesional dengan mencetak tenaga ahli medis dan paramedis.
4. Good Will yaitu menumbuhkan niat dan kemauan yang kuat dari setiap orang untuk hidup sehat dengan pola hidup, pola makan dan pola pikir yang baik.
5. Penegakan Hukum yaitu dengan membuat landasan hukum yang jelas mengatur peredaran obat, alat kesehatan dan cara pengobatan agar yang beredar di masyarakat hanya yang sesuai dengan standart medis. 

II. PENCEGAHAN SEKUNDER

Deteksi Dini atau screening berupa mammography, CBE dan SaDaRi, yang bisa dilakukan secara individu maupun massal.
Rekomendasi dari ACT untuk screening pada kanker payudara adalah:
a. Usia 35 - 40 thn adalah USG minimal 2 tahun sekali.
b. 41 - 50 thn adalah USG/mammography setiap 1,5 - 2 thn sekali.
c. 51 thn keatas adalah USG/mammography tiap tahun.
Untuk wanita dengan resiko tinggi perlu pengawasan lebih intensif, kadang perlu pemeriksaan MRI.

KANKER PAYUDARA BISA DIDETEKSI DINI

85% bisa dideteksi dengan pemeriksaan klinis oleh dokter.
90% dapat dideteksi dengan mammography
91% bisa dideteksi dengan biopsi
99,5% jika dideteksi dengan kombinasi antara ketiga metode di atas.


Problem kanker di Indonesia pada umumnya adalah:
= 60 - 70% memilih pengobatan alternatif atau herbal =
= 70 - 80% tidak mempunyai pengetahuan tentang kanker =
= Kebanyakan pasien tidak mengerti tentang operasi, radiasi, kemoterapi, dsb sehingga mengalami ketakutan pada pengobatan medis. Dan hal ini yang sering menyebabkan kasus kanker terlambat ditangani =
= Adanya iklan besar-besaran yang sangat masif tentang produk herbal dan pengobatan alternatif yang sangat fantantis dan menggiurkan =


SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI, MAKA SADARI ADALAH HAL YANG HARUS RUTIN DILAKUKAN WANITA DEMI MENCEGAH KASUS KANKER PAYUDARA












Semoga ilmu yang disampaikan oleh dr. Ramses Indriawan SPB  (K) Onk menjadi amal jariyah beliau dan membawa manfaat untuk banyak orang






Senin, 19 Maret 2018

SABAR DAN HANIF


Copas dari tulisan dr. Raehanul Bahraen:

Untaian Nasehat Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah (salah satu ustadz favorit kami yang telah berpulang):

“Seseorang yang berjiwa hanif bagaikan kaca, dengan kebeningannya, ia dapat melihat kebenaran dari kebathilan, dan dengan ketebalannya hingga syubhat dan keraguan tidak dapat menembusnya karena dia bukan busa yang menyerap setiap sesuatu yang bersentuhan dengannya..”

“Berbahagialah orang yang mendapat ujian, karena pada hakikatnya Allah telah memilihmu untuk jadi seseorang yang sabar. Allah menguji apakah kita lulus ujian dan meraih gelar sabar atau gagal.
Maka wajib bagi kita untuk bersabar atas musibah atau kenyataan pahit yang menimpa.
Yakinlah apa Allah tetapkan padamu akan berujung kepada kebahagiaan selama kita ikhlas menjalaninya..”

“Layaknya sebilah pedang, ia tidak dibuat dengan sentuhan tangan yang lembut, tetapi dengan tempaan palu dan panasnya api.
Begitu juga dengan orang-orang sukses, mereka tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan dan kenyamanan, tetapi mereka dibentuk melalui air mata, kesulitan, kesukaran, halangan, dan penderitaan .
Semua itu perlu proses. Maka bersabarlah dan bermujahadahlah dan jadilah kalian manusia yang kakinya menapak di bumi namun cita-citanya membumbung ke langit..”

“Ketika akan turun hujan sebagai tanda Rahmat Allah kepada makhluk-NYA, maka akan ada mendung yang mendahuluinya, begitu juga dengan hidup manusia, ketika Allah ingin memberikan kebaikan pada hamba-NYA, maka Allah datangkan ujian yang dengan ujian tersebut Allah tinggikan derajatnya dan Allah ampunkan dosa-dosanya.
InsyaAllah..”

“Jika kau tak bisa menjadi pohon beringin yang rindang di puncak gunung, maka jadilah belukar yang tumbuh di pinggir danau,
Jika kau tak bisa jadi belukar jadilah rumput yang memperkuat tanggul jalan dan jika kau tak bisa menjadi jalan raya,
jadilah engkau jalan setapak yang mengantar orang-orang menuju mata air.
Tidaklah semua orang harus menjadi seorang kapten melainkan harus ada awak kapal yang menemani dan bukanlah besar atau kecilnya tugas/tanggungjawab yang menjadi tolak ukur derajat manusia karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat kepada sesamanya..”

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata:
“Tidak ada obat yang lebih mujarab bagi yang telah terkena fitnah (ujian, musibah, dsb) daripada kesabaran.
Apabila ia sabar maka fitnah tersebut menjadi pembersih baginya dan penyelamat dari dosa-dosanya,
sebagaimana api dapat membersihkan kotoran emas dan perak.”

(Kitab Ighaatsah al-Lahfaan 2/162)


Sabtu, 17 Maret 2018

KEUTAMAAN DZIKIR PAGI DAN PETANG

Memulai hari dengan doa dan dzikir sangatlah utama. Demikian pula untuk menutup hari. Dzikir pagi dan petang ibarat pakaian yang harus kita dikenakan. Yangmana pakaian tersebut akan menutupi aurat, memperindah penampilan, menambah wibawa dan melindungi dari berbagai gangguan. Jika tidak mengamalkannya bak berlalu tanpa busana.

Sebagaimana diperintahkan oleh Allah Ta’ala dalam QS Al Ahzab ayat 41-42 yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut asma) Allah, dzikir sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

Jika waktu pagi dan sore banyak aktivitas, maka dzikir pagi petang bisa diamalkan saat berkendaraan menuju dan pulang dari kerja atau sekolah.

Diantara keutamaan dzikir pagi dan petang adalah:

1.  Tercukupi segala kebutuhannya.

Dalam hadits dari ‘Abdullah bin Khubaib disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan Surat Al Ikhlash, Al Falaq dan An-Naas masing-masing tiga kali ketika pagi dan sore hari [dzikir no.2], maka itu akan mencukupinya dari segala sesuatu [HR. Abu Daud (4/322, no. 5082), Tirmidzi (5/567, no. 3575). Lihat Shahih At Tirmidzi (3/182)].

2. Jika meninggal akan masuk surga.

Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan dzikir ini [sayyidul istighfar, dzikir no. 5) di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari (7/150, no. 6306)).

3. Mendapatkan ridho Allah di hari kiamat.

Dalam hadits Tsauban bin Bujdud radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan hadits ini [dzikir no. 10] sebanyak tiga kali di shubuh hari dan tiga kali di sore hari, maka pantas baginya mendapatkan ridho Allah di hari kiamat. (HR. Ahmad (4/337), An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 4, Ibnus Sunni no. 68, Abu Daud (4/318, no. 5072), At Tirmidzi (5/465, no. 3389). Syaikh Ibnu Baz menghasankan hadits ini dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39)
Lihat pula dalam Shohih at-Targhib wat Tarhib I/415 no. 657. Dishohihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak I/518 dan disetujui oleh Adz-Dzahabi. Lihat pula Shohih al-Wabilush Shoyyib hal. 170, Zaadul Ma’ad II/372, Silsilah al-Ahadits ash-Shohihah no 2686 (Dzikir Pagi dan Petang oleh Ust. Yazid bin Abdul Qodir Jawas)

4. Menjadi orang terbaik di hari kiamat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallahi wa bi hamdih’ [dzikir no. 13] di pagi dan sore hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.” (HR. Muslim (4/2071, no. 2692)).

5. Mendapat pahala seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat 100 kebaikan, dihapus 100 kesalahan, terjaga dari gangguan setan, dan merupakan sebaik-baik amalan.

Dalam hadits disebutkan  bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir [dzikir no. 14] dalam sehari sebanyak 100 x, maka itu seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus baginya 100 kesalahan, dirinya akan terjaga dari gangguan setan dari pagi hingga sore hari, dan tidak ada seorang pun yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali oleh orang yang mengamalkan lebih dari itu.  (HR. Bukhari disertai Fathul Bari (4/95, no. 3293) dan Muslim (4/2071, no. 2691))
Dalam riwayat an-Nasa-i (‘Amalul Yaum wal Lailah no. 580) dan Ibnus Sunni no. 75 dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya lafazhnya: “Barangsiapa membaca 100x pada pagi hari dan 100x pada sore hari.”… Jadi, dzikir ini dibaca 100x diwaktu pagi dan 100x diwaktu sore. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2762.

6. Tidak ada yang dapat memudhorotkan.

Dalam hadits ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir [dzikir no. 9] sebanyak tiga kali di shubuh hari dan tiga kali di sore hari, maka tidak akan ada yang memudhorotkannya. (HR. Abu Daud (4/323, no. 5088, 5089), At Tirmidzi (5/465, no. 3388), Ibnu Majah no. 3869, Ahmad (1/72). Lihat Shahih Ibnu Majah (2/332). Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39)

7. Mendapatkan syafa’at.

Dari Abu Darda’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bershalawat untukku [dzikir no.18] sepuluh kali di pagi dan sore hari, maka ia akan mendapatkan syafa’atku di hari kiamat nanti.”  (HR. Thobroni melalui dua isnad, keduanya jayyid. Lihat Majma’ Az Zawaid (10/120) dan Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 656))

8. Mendapatkan pahala berlipat ganda.

Dari Juwairiyah (Ummul Mukminin) rodhiyallohu ‘anha, bahwasannya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika keluar darinya (rumah istrinya-Juwairiyah) di saat pagi hari ketika beliau sholat Subuh, sedang dia berada di tempat sholatnya. Kemudian Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pulang setelah sholat Dhuha sementara Ummul Mukminin sedang duduk (di tempat sholatnya), seraya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ”Masihkah engkau dalam keadaan yang tatkala aku tinggalkan?” Ummul Mukminin menjawab, ”Ya, benar.” Lalu beliau bersabda, ”Aku telah mengucapkan empat kalimat tiga kali setelahmu, seandainya kalimat-kalimat itu ditimbang dengan apa yang kamu ucapkan mulai hari ini, pasti (kalimat-kalimat itu) akan lebih berat, yaitu : “Subhanallohi wa bihamdihi, ‘adada kholqihi, wa zinata ‘arsyihi, wa midaada kalimaatihi” [dzikir no. 15] [Diriwayatkan oleh Muslim 44/17, Tirmidzi 67/13, Abu Dawud 369/4, Ibnu Majah 423/2]

9. Terlindung dari bahaya racun.

Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini [dzikir no. 16] di sore hari sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan mendapat bahaya racun di malam tersebut. (HR. Ahmad 2/290, An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 590 dan Ibnus Sunni no. 68. Lihat Shahih At Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266, dan Tuhfatul Akhyar hal. 45).

10. Terbebas dari kemalasan dan kesengsaraan di masa tua [dzikir no 3].

11. Terlindung dari tipu daya setan [dzikir no 1]. kekafiran dan kefakiran/kemiskinan [dzikir no. 7].

12. Diberikan pertolongan [dzikir no. 4], kesehatan pada pendengara, dan penglihatan, keselamatan pada dunia akhirat, agama, keluarga dan harta [dzikir no.6 dan 7].



Artikel terkait: