BANTUAN DARI LANGIT
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ
عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا
بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُون
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Robb-kami ialah
Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan
turun kepada mereka dengan mengatakan: ‘Janganlah kamu takut dan janganlah bersedih’
dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.
(QS. Fushshilat: 30)
نَحْنُ
أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا
مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di
dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di
dalamnya apa yang kamu minta. (QS. Fushshilat: 31)
Dua ayat di atas membimbing kita untuk mencari bantuan dari langit. Bagaimana cara untuk mendapatkan bantuan itu? Dalam ayat tersebut sudah diungkapkan, yakni:
1.Qooluu Robbunallaah (Katakanlah: Allah Robb Kami, Pemelihara Kami)
Ar-Robb mengandung makna pemelihara. Bentuk pemeliharaan dari Ar-Roob adalah berawal
dari menciptakan, menyediakan segala sarana hidup, melindungi dari keburukan hingga memberi nikmat/kebaikan yang tiada terhingga. Rentang waktu pemeliharaan dari Ar-Roob adalah sepanjang masa, sejak lahir sampai menemui ajal, bahkan hingga di akhirat kelak,
yakni bagi orang-orang yang taqwa.
Perputaran hidup yang dialami manusia mungkin akan menjungkir-balikkan banyak hal. Bisa jadi suatu saat seseorang berada di atas, ada kalanya berdiri di samping, ataupun tatkala tersungkur
ke dasar jurang. Semua itu bukanlah sebuah problem... asalkan telah tertancap di dalam
dirinya: ROBBUNALLAAH...Yang menjadi
masalah adalah jika ketika berada dalam situasi atau kondisi tersebut, Allahu Ta'ala tidak dihadirkan dalam diri dan kehidupannya.
Jika Allahu Ta'ala ada dalam imannya, maka saat kesulitan hidup menerpa, ketika menemui banyak kegagalan, sewaktu mendapat
masalah bertumpuk atau tatkala sakit mendera, tidak akan ada kata mengeluh, anti
protes dan bebas marah. Karena apa??? Karena yakin, pasti Allahu Ta’ala akan
tetap menjaga dan memberikan jalan keluar, tersebab percaya penuh bahwa segala hal dan peristiwa itu terjadi sebagai pembelajaran untuk lebih baik, Qooluu Robbunallaah…
Demikian pula ketika tengah dikaruniai kesenangan, ketenaran, kekuasaan atau harta
berlimpah. Semua itu tidak lantas membuatnya sombong dan pongah, tidak akan menjadikannya lupa diri apalagi sampai melampaui
batas. Pun juga tidak khawatir akan terpaan angin akibat kedudukan dan
keberadaan semua hal itu. Sebab apa??? Sebab tidak ragu sedikitpun bahwa Allah
akan selalu melindungi dan menuntunnya, Qooluu Robbunallaah…
Yang patut ditakutkan adalah, saat banyak masalah, gagal, sakit, atau sebaliknya ketika sukses, tenar, berkuasa dan berharta, akan tetapi Allahu Ta’ala tidak
bersama kita, tidak ada dalam iman kita dan tidak dihadirkan dalam hidup kita.
Maka dari itu tetaplah yakin akan pemeliharaan dari Robbunaa. Dalam keadaan
apapun, dalam hal apapun dan dalam urusan apapun.
Kita bayangkan sosok seorang ibu, yang telah melahirkan, merawat dan mengasuh
kita.
*Apa yang ibu lakukan ketika beliau memberikan makanan, mainan atau
apapun yang membuat kita tertawa bahagia?... Pastilah ibu akan ikut merasa sangat bahagia, lantas akan
memberi lagi, lagi dan lagi.
*Apa yang beliau lakukan saat kita pulang sekolah? Yang pastinya sangat lelah, haus dan lapar?... Ternyata beliau telah menyiapkan makanan dan minuman tanpa kita minta.
*Lantas bagaimana sewaktu kita tidak paham pelajaran?... Wow, dengan senang hati ibu akan
mengajarinya.
*Apa yang ibu lakukan tatkala kita jatuh dari sepeda atau ketika kita jatuh sakit?... Luarbiasa, ibu justru memberi perhatian dan menunjukkan kasih sayang lebih dari sebelumnya.
Itu baru seorang ibu terhadap anak. Bagaimana dengan Allahu Robbunaa, Allah
Pemelihara kita???Tentu dan pasti penjagaan dan pemeliharaan-Nya, nikmat dan pertolongan-Nya
akan sangat jauh, jauh sekali, amat jauh lebih baik dari seorang ibu.
2.Tsummastaqoomu/Istiqomah (meneguhkan pendirian).
Istiqomah mengandung makna: tetap dalam ketaatan di atas jalan yang
lurus dalam beribadah kepada Allahu Ta’ala, menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya. (Imam An-Nawawi dalam Kitab Riyadushshaalihin).
Jadi dalam keadaan yang buruk yang tidak menyenangkan atau dalam
keadaan baik yang membahagiakan, maka tetaplah teguh dalam iman dan taqwa,
tetaplah semangat dalam ikhtiar, tetaplah ikhlash dalam jiwa, tetaplah
berprasangka baik dalam menerima setiap episode hidup dan tetaplah dalam harap
akan pemeliharaan Allahu Ta’ala.
Jika kedua hal tersebut telah
kita jalankan, maka akan turun dari langit sebuah kabar gembira: Janganlah
kamu takut (khouf) dan janganlah kamu bersedih (hazan), karena Kami-lah (Allahu
Ta’ala beserta Malaikat-Nya) yang akan menjadi pelindung (auliyaa’) di
kehidupan dunia dan akhirat dan Allah janjikan jannah (surga), di
dalamnya akan kita peroleh apa yang kita inginkan dan kita minta.
Jangan takut (khouf), khawatir, cemas, was-was, dsb, akan sesuatu yang akan terjadi nanti. Apapun itu, menyenangkan atau tidak, kita sukai atau tidak, gagal atau sukses... maka jangan pernah takut, tetaplah istiqomah, fokus berusaha dan selalu semangat berikhtiar. Bukankah Allahu Ta’la telah berjanji menjadi auliyaa’? Maka jangan pernah ragukan janji Allah.
Jangan pula bersedih (hazan), kecewa, menyesali, menyalahkan, dsb, dengan apa yang telah terjadi. Ikhlashkan semua, ridho terhadap segala hal, lepaskan seluruh beban yang masih ada di hati. Anggap semua yang telah terjadi adalah hal terbaik yang memang harus terjadi agar kita bisa lebih baik, semakin baik dan selalu baik. Jadikan segala hal di masa lalu adalah pondasi kuat untuk pijakan kita meloncat ke masa mendatang, menjemput karunia dan ridlo Ilaahi Roobiy.
Jika:
QOOLUU ROBBUNALLAAH, FASTAQOOMUU, LAA TAKHOOFUU WALAA TAHZANUU
Maka:
BANTUAN DARI LANGIT AKAN TURUN, DENGAN PERLINDUNGAN, PENJAGAAN DAN
PEMELIHARAAN DARI ALLAHU TA’ALA
INSYA'ALLAAH
INSYA'ALLAAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar